>>>>>>>>>>>>>>>
“kenapa pak mobilnya?” kata ibu itu yang merupakan majikannya.
“sepertinya kempes bu” kata pak sopir dan mulai keluar dari mobil
“ya udah cepat bapak perbaiki yah” kata ibu itu lagi
“iya bu” kata pak sopir
“ada apa sih ma? Mobilnya kempes” kata anak laki-laki yang merupakan anak ibu itu
“iya nak, tapi pak bambang lagi perbaiki kok” kata ibu uci
“lama nggak ma? Goldi lapar nih.” Kata anak laki-laki yang bernama goldi
“nggak tau juga mama” kata bu uci
“huhf ya udah goldi keluar aja yah cari makan, ntar kalau mobilnya sudah beres mama pulang dulu’an aja goldi sekalian mau cari buku” kata goldi
“mau makan dimana? Jangan makan sembarangan loh, biar mama aja yang nganterin” kata uci
“mama, goldi udah gede, goldi tau mana makanan sehat dan nggak” kata goldi
“iya tapi kan….” Kata bu uci
“udah deh ma, goldi pergi dulu assalamualaikum” kata goldi mencium tangan mamanya
“iya walaikumsalam” kata bu uci
Goldi keluar dan mobil dengan kesal, dan dia melihat warung yang lumayan ramai.
“ada apa tuh kok ramai banget warungnya” batin goldi mulai berjalan ke warung itu
Goldi sudah berada di warung itu, dan ternyata warung tersebut menjual berbagai macam makanan. Ada nasi goreng, nasi soto, sate dan gado-gado.
“wahhh, ada gado-gado, perlu di coba nih” batin goldi
Goldi dari kecil memang suka sekali dengan gado-gado tapi sudah 6 tahun ini dia belum pernah mencoba lagi makanan yang namanya gado-gado. Goldi bertanya pada salah satu pengunjung.
“maaf pak apa warung ini selau ramai seperti ini?”Tanya goldi sopan
“iya nak, warung ini makanannya enak-enak dan harganya bisa di jangkau untuk orang-orang seperti kami. “kata bapak itu
“Adik ini seperti anak orang kaya, apa orangtuanya ngizinin makan di tempat seperti ini?” Tanya salah satu bapak
“nggak masalah kok pak, malah makanan di tempat seperti ini jauh lebih enak daripada makanan di restoran. Makanan disana Cuma menang tempat aja pak” jelas goldi
Goldi kembali teringat dengan kata-kata mamanya untuk jangan jajan sembarangan, tapi sepertinya anak ini bandel.
“au ah !!! gado-gado kan makanan kesukaan goldi, lagipula tempat ini juga nggak terlalu buruk” batin goldi
“mbak pesan gado-gado satu yah?” kata goldi
“mau bungkus atau makan sini?” kata mbak penjual
“makan sini aja mbak, sama es the satu yah !!!” kata goldi
Mbak itu hanya tersenyum, DEG !!!
“kenapa nih gue,mbak itu cantik juga yah dan senyumnya….. manis banget “ batin goldi mulai senyum-senyum sendiri.
“eh oik kok datang kesini memangnya pekerjaan rumah udah beres?” Tanya kak Zahra
“udah kak, beres semua. Duh hari ini kok ramai banget yah kak?” kata oik
“iya ik, Alhamdulillah yah. Kamu tolong bantu kk bikin es the dong?” pinta kak Zahra
“siap kak” kata oik
“nih kak” kata oik
“makasih adikku, kakak mau kasih gado-gado sama es the ini ke pelanggan dulu” kata Zahra, oik hanya mengangguk
“ini gado-gado dan es tehnya” kata Zahra (goldi hanya diam membisu, Zahra heran dengan laki-laki itu tapi Zahra nggak mau ambil pusing, dia kembali bekerja).
“aduhhhhh apa ini nama cinta pada pandangan pertama” batin goldi (goldi pun melahap makanannya perlahan-perlahan, dia ingin merasakan tiap-tiap sendok yang dia makan) lebay si goldi.
Goldi merupakan mahasiswa Universitas Indonesia, sekarang dia sudah semester 3. Goldi adalah anak orang kaya tapi dia tidak pernah mempermasalahkan mau dia anak orang kaya, sederhana atau miskin. Bagi goldi semua orang itu sama, yang membedakan hanya iman orang tersebut kepada tuhannya. Goldi adalah anak yang dewasa tapi mamanya selalu menganggap dia anak kecil mungkin itu karena goldi anak tunggal.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“ify, guru kamu sudah datang nak” kata bu ira yang merupakan mama ify
“iya ma, ify baru selesai mandi nanti ify turun” kata ify
Ify berkaca dan mulai menyisir rambutnya.
“hm… warna itu” batin ify sedih
“maaf bu menunggu lama, tadi bangunnya kesiangan” kata ify sambil tersenyum dan mencium tangan gurunya itu.
“nggak apa-apa kok nak, ibu juga lagi baca-baca buku” kata buk dede itu dan tersenyum ke ify
“hari ini kita belajar kimia yah?” kata buk dede
“iya buk” kata ify
Saat mereka asik belajar, pembantu ify datang membawa makanan dan minum.
“diminum dulu buk”pinta ify
“iya” kata bu dede tersenyum ke ify
Ify merupakan anak bu ira. Kenapa dia belajar di rumah? Pasti pembaca bertanya-tanya masalah itu. Seperti yang ify bilang, warna itu, yah warna yang membekas di wajahnya sudah dari sejak dia lahir. Ify tidak mau belajar di sekolah karena apa? Karena dia merasa malu dengan wajah itu, dia tidak mau kejadian saat di SD dan SMP terulang lagi. Semua teman-temannya meledeki dia dan tak ada yang mau berteman dengan ify. “wajah monster” yang itu lah kata-kata yang sering temannya katakana dan sangat menyakitkan untuk ify dengar.
Bu ira juga menyarankan untuk operasi, tapi ify enggan melakukanya. Dia tidak mau, dia sudah bahagia saat ini. Mungkin ify sekarang sudah kelas 3 SMA apabila dia bersekolah. Sampai saat ini bu ira bingung bagaimana cara ify melanjutkan kuliah sedangkan dia tidak mau masuk SMA. Kuliah harus menggunakan ijazah sedangkan ify tidak punya.
Bu ira memiliki tempat les yang bernama “bimbel harapan mandiri”. Bimbel itu tergolong sukses, semua golongan bisa les disana. Setiap pembagian rapot di sekolah, bimbel tersebut memberikan hadiah berupa uang kepada siswa yang masuk 5 besar. Ify juga tergolong anak yang pintar.
Kehidupan bu ira dan ify tergolong orang kaya. Tapi bu ira masih menyimpan sesuatu yang mengganggunya sampai saat ini yaitu pasangan untuk anaknya. Sekarang Ify sudah beranjang dewasa dan sampai sekarang ify belum mendapatkan pasangan. Ify pernah berkata pada mamanya, “ ma, jangan terlalu khawatir sama ify, ify yakin ify akan dapatkan seseorang yang baik untuk ify dan untuk keluarga kita”, bu ira ingin menangis setiap mendengar kata-kata itu, anaknya itu begitu dewasa. Ify sama dengan goldi, sama-sama anak tunggal.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Warung Zahra sudah sepi tapi goldi belum juga selesai dengan gado-gadonya. Zahra melihat anak laki-laki itu lagi, Zahra pun mendekat.
“aduh gimana nih, dia kesini lagi,haduhhhhh “ kata goldi panic.
“maaf, apa gado-gadonya tidak enak?” kata Zahra lembut
“oh,, ehmmmm, ngg. Nggak kok” kata goldi terbata
“aduh gue kenapa sih, yang lancar goldi bicaranya jangan kelihatan banget kalau loe lagi gugup” batin goldi
“terus kenapa belum habis? Warung kami juga mau tutup, sudah sore” kata Zahra masih dengan kata-kata lembut
Goldi pun melihat sekeliling dan benar saja sudah sepi bahkan mataharipun ingin bersembunyi.
“oh,, iya iya maaf ini saya habiskan dulu yah” kata goldi
Zahra kembali tersenyum dan Zahra kebelakang
“mbak, ini sudah” panggil goldi
“berapa semuanya?” Tanya goldi
“gado-gado sama es teh jadinya 6 ribu mas” kata Zahra
“nggak usah panggil mas, panggil goldi saja” kata goldi dan memberikan uang 10 ribu dan tersenyum
“iya goldi, ini kembaliannya” kata Zahra memberikan uang kembalian
“oh nggak usah, ambil saja untuk kamu. Nama kamu siapa?” Tanya goldi
“oh nggak apa-apa ini hak kamu, nama saya Zahra” kata Zahra memberikan lagi uang kembalian
“oh Zahra, nama yang bagus. Nggak usah untuk jajan adik kamu saja” kata goldi melirik oik yang tiba-tiba ada di sebelah Zahra, oik pun tersenyum.
“makasih yah kak” kata oik sopan
“iya, aku pulang dulu yah kapan-kapan boleh makan disini lagi kan?” kata goldi
“boleh kok kak, tapi ada uang jajan lagi kan” kata oik cengar-cengir
“iya iya aman kok” kata goldi tersenyum
Goldi sudah pergi, oik tersenyum gembira mendapatkan uang jajan sedangkan Zahra hanya mematung.
“kakak itu baik yah kak, kakak tau siapa namanya?” kata Zahra
“goldi” kata Zahra
“kak Zahra kenapa sih?” Tanya oik
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>