Enjoy it,,, !!!
Semoga suka, :D
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>..
Bel sudah berbunyi, Debo, Obiet dan Cakka langsung menuju ke kelas mereka dan menyiapkan buku pelajaran. Pak Duta yang merupakan guru yang mengajar di kelas Debo masuk ke kelas, semua murid tampak tenang.
“pagi anak-anak!” kata guru itu
“pagi pak” serempak semua murid menjawab
“hari ini bapak akan memberikan ulangan” kata pak duta
Banyak siswa yang mengeluh, karena tidak biasanya pak Duta memberikan ulangan mendadak. Hanya Debo yang tidak mengeluh, ia yakin pasti bisa menjawab soal-soal yang akan di berikan.
“Yah pak Duta payah kita kan belum belajar, ya nggak cak?” kata Obiet.
“ Aku belajar kok, kamu aja tuh yang pemalas” kata Cakka dengan senyum-senyum.
Obiet sedikit kesal, biasanya kan diantara mereka bertiga Cakka yang paling pemalas. Obiet hanya bisa menggerutu dalam hati, tapi walaupun Obiet dan murid-murid lain mengeluh ulangan akan tetap berlangsung. Saat ulangan sedang berlangsung, Obiet bertanya bukannya mencontek.
“ De, sekarang tanggal berapa de?”Tanya obiet bisik-bisik
Belum sempat debo menjawab pak Duta bukan menegur Obiet, tetapi menegur Debo. Pak Duta mengira Debo akan memberikan contekan.
“Debo kenapa kamu bisik-bisik? Apa kamu mau memberikan contekan kepada obiet?” kata pak Duta dengan nada sedikit keras.
“bukan pak, itu anu tadi Obiet Cuma mau Tanya sekarang tanggal berapa pak” Jelas Debo
Obiet merasa bersalah dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“iya pak, saya Cuma ingin bertanya sekarang tanggal berapa” jelas Obiet
Namun pak Duta tidak mempercayainya, bahkan akan memberikan peringatan jika ia ketahuan memberikan contekan dengan bisik-bisik lagi. Maka ulangan yang mereka kerjakannya tidak akan diperiksa. Siswa tidak ada yang berani mencontek bahkan menoleh karena takut akan di berikan peringatan seperti Debo.
Anak-anak terlihat serius mengerjakan, tapi ada juga yang garuk-garuk kepala entah itu karena gatal atau pusing dengan soal yang diberikan pak Duta. Saat ulangan para siswa duduk sendiri-sendiri, tidak tergantung ulangan dengan guru siapa tapi setiap ulangan atau ujian para siswa duduk sendiri.
Debo duduk paling depan dibelakangnya Obiet tapi karena insiden tersebut Obiet duduk di pojok depan digantikan Agni, dibelakang Agni Cakka.
Beberapa saat kemudian, ulangan yang dikerjakan Debo telah selesai dan langsung menyerahkannya. Ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan kertas ulangan, saat ia mengumpulkan kertas ulangan pak Duta kembali menasihatinya dan Debo berjanji akan mematuhi nasihat tersebut.
“Debo, lain kali kalau ulangan sedang berlangsung kamu jangan berbisik-bisik, kamu itu anak yang pintar jangan mau dimanfaatkan orang lain” Nasehat pak Duta.
Debo menganggung dengan nasehat pak Duta, Obiet yang melihat itu merasa bersalah pada Debo. Terlihat murid perempuan sedang memperhatikan Obiet.
“ aku yakin kamu nggak bermaksud memberikan contekan kamu kan de” batin gadis tinggi nan kurus itu.
Istirahat telah dimulai karena bel sudah berbunyi, semua siswa keluar kecuali Debo. Ia masih sibuk belajar untuk mencapai keinginannya untuk kuliah dan menjadi orang sukses. Kemudian, Obiet dan Cakka menghampirinya dan meminta maaf atas kesalahan yang di perbuat Obiet pada saat ulangan tadi. Debo dengan senang hati memaafkan kesalahan temannya, ia menganggap bahwa semua itu bukan sepenuhnya kesalahan Obiet. Peringatan tadi terjadi karena ada kesalah pahaman. Itu lah yang membuat Obiet dan Cakka sangat bangga mempunyai teman seperti Debo.
Dari kejauhan terlihat gadis nan kurus itu lagi sedang memperhatikan mereka bertiga.
“Door” teriak agni gadis yang berpenampilan laki-laki tapi disukai banyak laki-laki karena sifatnya yang asik
“kaget gue Agni, loe apa-apa’an sih kurang kerjaan banget ngaget’in orang, gimana kalau gue jantungan? Loe mau tanggung jawab?” cerosos Gita
“nyantai kali git, lagian loe masih terus aja ngelihatin sang pangeran hati loe.” kata Agni
“biarin aja :P” ledek Gita
“ganteng juga nggak, tapi standar lah untuk loe” ledek Agni
“Debo ganteng tau, anak-anak cewek aja banyak yang suka sama dia termasuk aku ” cengir Gita.
“Gue ngerasa damai tiap lihat wajah debo, wajah malaikat” kata Gita mulai berngan-angan.
“damai dari mana? Dari hongkong. Udah ah makan yok, yang lain udah pada nunggu tuh di kantin” kata Agni
“ntar deh ni, gue nyusul yah” kata Gita
“nggak pake nyusul, ntar keburu bel loe baru datang. Udah ayok bareng gue aja” kata Agni sambil menggenggam tangan Gita dan berjalan ke Kantin.
Gita masih asik memperhatikan pangerannya itu. Debo, Obiet dan Cakka masih asik bercerita sambil memakan roti yang di bawa Debo. Yah itu adalah salah satu cara penghematan bagi Debo. Setelah Debo memaafkan kesalahan Obiet, ia mencoba mengutarakan keinginannya yang besar yaitu bisa kuliah dan menjadi orang sukses kepada kedua sahabatnya.
“Gimana tanggapan mu Biet, Cak supaya keinginanku bisa tercapai.” Tanya Debo.
“Menurut aku ya kamu sudah mempunyai bekal yang cukup untuk kuliah karena kamu sangat pintar.” Jawab Obiet, Cakka yang sedang makan roti mengangguk setuju.
(Debo sedikit sombong karena pujian yang diberikan obiet)
“Masalah besar yang ku hadapai saat ini mengenai hambatan ekonomi” Tanya Debo
“Mengapa kamu tidak bekerja sebagai guru les SMP aja?” Tanya Obiet.
“Hmm… boleh juga.” Jawab Debo.
“Tapi dimana lokasinya?” Tanya Debo.
“Di dekat rumah aku ada nama lesnya mandiri, syaratnya cuman dua yaitu minimal SMA (fotokopi rapor yang telah di legalisir), punya skill tentunya” Jawab Obiet.
“Aku mau Biet. Hari minggu temanin aku kesana yah?”Pinta Debo.
Cakka tidak menjawab pertanyaan Debo, dia masih asik dengan roti yang debo berikan. Debo membawa 6 roti, dia memang sudah terbiasa membawa 6 roti karena dia tau teman-temannya pasti minta dan debo tidak mungkin tidak berbagi dengan kedua sahabatnya ini. Roti buatan Debo memang enak menurut Obiet dan Cakka, bahkan Cakka pernah memberikan saran untuk jualan roti ini di sekolah tapi debo menolak. Debo terlalu sibuk untuk membuat roti, pulang sekolah dia harus membantu kedua orangtuanya serta kakak dan adik bungsunya.
“Pastinya aku temenin tenang aja deh, udah jangan hirauin cakka kamu tau sendirikan kalau sudah makan apalagi makan roti buatan kamu, kita ngomong apa aja dia nggak denger. Dasar Cakdut” Jawab Obiet.
Obiet dan Debo pun tertawa melihat tingkah laku temannya itu. Pelajaran sekolah telah selesai, murid-murid kembali kerumah mereka untuk istirahat. sama hlanya dengan debo, da pulang kerumah dengan perasaan letih.
“Assalamualaikum, debo pulang” kata debo
“walaikumsalam kak, baru pulang kak? Kelihatannya letih, Oik bikinkan es teh yah.” Kata oik tersenyum ke kakaknya.
“makasih yah ik, kamu tau aja kalau kakak lag haus. Oya bapak ibu sama kak Zahra belum pulang yah?” Tanya debo
“belum kak, mungkin sebentar lagi” kata oik.
Dan tak lama ada yang mengetuk pintu.
“Assalamualaikum” kata bapak ibu dan kak zahara berbarengan.
“walaikumsalam” kata debo
“oik mana de?” Tanya kak Zahra
“di dapur kak, lagi buat es teh untuk debo heheeh” cengir debo
“kakak juga mau ah” kata kak Zahra berjalan kedapur
“ik tolong buat untuk kakak juga yah” kata kak Zahra
“eh kak Zahra baru pulang, iya oik bikini juga kok” kata oik dengan senyum manisnya
“makasih yah adik kakak yang imut” kata Zahra sambil mencubit pipi adiknya
Zahra pun kembali ke meja makan tempat debo sedang duduk. Ibu dan bapaknya juga sedang duduk sambil mengibas-ibas tangan karena hari ini cuaca sangat panas. Oik datang dengan 5 gelas es teh.
“ini minumannya, pasti semuanya cepak yah udah keluar seharian, mana cuaca panas :D” kata oik
“makasih yah anakku, kamu tau aja kalau bapak lagi haus” kata bapak ketiga anak itu.
Semuanya meminum es teh yang dibuat oik (jadi haus penulis), hehehheh…
Saat semua sudah minum debo ingin memberitahukan kepada keluarga tentang keinginan dia untuk mengajar anak-anak SMP les sesuai pendapat obiet.
“semuanya, debo mau bicara sebentar yah” kata debo
“iya nak, ada apa?” kata ibu halimah lembut
“debo ditawarkan obiet untuk mengajar les murid SMP di les mandiri, rencananya hari minggu nanti debo, obiet sama cakka mau kesana” kata debo
“ya udah kami Cuma bisa ngasih do’a untuk kamu semoga ini jalan terbaik untuk kita semua” nasihat ibu
“iya de, kakak Cuma bisa do’a semoga ini awal dari kesuksesan kamu untuk bisa kuliah yah de” kata kak Zahra
“iya kok, oik juga Cuma bisa kasih do’a” kata oik
“bapak juga de, sukses yah nak” kata bapak
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.
Akhirnya selesai juga, part 2…
Hm…
Kira-kira debo bakal diterima nggak yah??
Makanya do’ain semoga debo diterima, pengenkan lihat idola kita sukses,, ehehhee
*ngawur*
Aduh ternyata ada yang diam-diam kagum sama debo nih,, saingan baru kita nih,,, hhoho
Part 3 segera menyusul…
Semoga suka.. :D