maaf part 1 menunggu lama,,
*emang masih ada yg mau nunggu* berharap sih ada..
mau denger alasannya nggak??
nggak mau ya udah,,
saya post part 1 yah dengan judul 3 sekawan yang aneh
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Di desa klinkit, sebagian besar penduduknya hidup dengan bekerja mencari barang-barang bekas yang masih bisa di gunakan untuk dijual. Suasana di desa ini sangat kumuh dan akibatnya didesa ini sering terkena musibah banjir. Bahkan pernah menelan korban jiwa yang di sebabkan karena mewabahnya berbagai penyakit seperti; demam berdarah, malaria, dll. Di desa klinkit ini terdapat sebuah rumah yang bisa dikatakan kurang layak untuk di tempati. Dindingnya terbuat dari kayu lapuk dan lantainya hanya beralaskan koran. Ukuran rumah tersebut hanya 8x8m. Rumah ini dihuni dengan keluarga yang harmonis, meskipun perjuangan hidup yang mereka hadapi amatlah berat.
Andryos Aryanto atau biasa dipanggil Debo adalah anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya bernama Zahra dan adiknya Oik. Ia merupakan anak laki satu-satunya sehingga dia harus membantu kedua orang tuanya membiayai kebutuhan pokok seperti makan. Ibunya bernama Halimah pekerjaannya hanyalah berjualan kerupuk di sekitar desa, dan bapaknya bernama Suradi bekerja mencari barang-barang bekas untuk di jual atau bahasa kasarnya bisa di bilang pemulung. Kakak dan adiknya sudah berhenti sekolah karena masalah ekonomi.
Kini kakak dan adiknya bekerja membantu ibu berjualan kerupuk di sekitar desa. Uang yang diperoleh tidaklah besar, hanya bekisar Rp. 30.000 per hari itupun jika dagangan habis terjual. Saat ini uang yang dihasilkan kedua orang tuanya hanya cukup untuk kebutuhan pokok seperti makan dan biaya sekolah Debo. Itupun terkadang tidak cukup dan mereka terpaksa makan hanya satu kali sehari. Debo sangat prihatin dengan kondisi ekonomi yang sedang dihadapi keluarganya, tetapi ia mempunyai keinginan yang besar yaitu bisa kuliah suatu saat nanti.
Dia menyadari keinginannya tersebut akan sulit untuk dicapai karena hambatan ekonomi. tetapi ia tidak patah semangat justru karena hambatan ekonomi membuat ia lebih gigih belajar dan bekerja keras. Karena ia yakin bahwa sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak mudah putus asa, dan bersabar akan mungkin tercapai.
Debo mempunyai prinsip dalam hidupnya yang harus ia camkan, yaitu suatu keinginan yang besar butuh kerja keras, pengorbanan, dan kesabaran yang besar pula. Jika ini dapat laksanakan, ia yakin seyakin-yakinnya bukan tidak mungkin sesuatu yang dia impi-impikan akan menjadi kenyataan. Tuhan akan mempermudah suatu keinginan yang besar pada diri seseorang jika orang tersebut bekerja keras memberikan yang terbaik. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Saat malam hari Debo selalu di bayangi dengan kata-katanya tadi, dan saat Debo terlelap tidur dia bermimpi menjadi orang yang sukses dan kehidupannya berubah drastis di bandingkan dengan kehidupannya sekarang. Ketika bangun, ia menceritakan mimpi tersebut dengan kedua orang tuanya.
“ Bapak ibu, coba deh tebak tadi malam debo mimpi apa?” Tanya Debo dengan wajah yg berseri-seri.
“Kalau ibu lihat dari wajah kamu de sepertinya mimpinya pasti baik yah nak.” Jawab ibu Halimah.
“Iya bu, tadi malam Debo mimpi jadi orang sukses, Debo tinggal dirumah yang besarrrrrrrrr sekali bu” kata Debo dengan senyum khasnya.
“Amin yah de, semoga itu semua jadi kenyataan” kata ibu Debo
“Amin bu” kata Debo.
Bapak dan ibunya sangat mendukung keinginanan anaknya untuk bisa kuliah dan menjadi orang sukses. Tetapi kakaknya merasa semua itu hanyalah mimpi yang tidak usah terlalu di perdulikan, karena jika akhirnya mimpi tersebut tidak benar maka kita akan pusing memikirkannya.
“ De, mimpi itu hanya bunga tidur jangan terlalu kamu anggap serius, jangan diambil pusing yah de” Kata kak Zahra dengan lembut.
“ Iya kak, kakak tau kan gimana ekonomi keluarga kita” kata Oik.
Sejenak Debo bingung antara meyakini perkataan orang tuanya atau kakaknya, beberapa saat kemudian akhirnya ia tetap pada pendiriannya yaitu berkeinginan untuk kuliah dan menjadi orang sukses suatu saat nanti. Meskipun mungkin nanti keinginannya tidak tercapai, ia akan tetap berusaha untuk mencobanya terus. Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini.
Jam menunjukkan pukul 06.00, Debo langsung bergegas pergi berangkat sekolah, tak lupa ia bersalaman dengan orang tua.
“ Bapak, Ibu, kak Zahra, dan dek Oik, Debo berangkat sekolah dulu yah Assalamualaikum” Kata Debo.
“Walaikumsalam” kata mereka serempak.
“Hati-hati yah nak” kata bu Halimah (Debo mengangguk).
Jarak antara sekolah dengan rumahnya cukup jauh sekitar 2 km, ia harus menunggu mobil oplet di pinggir jalan. Setelah sampai di sekolah, ia langsung diserbu teman-temannya. Debo sering sekali mendapat perhatian dari teman-temannya sehingga semua itu adalah kejadian yang biasa dia alami.
Tentu tidak heran mengapa ia sering mendapat perhatian dari teman-temannya terutama para cewek. Wajar sajalah mengapa demikian karena ia ganteng, genius, dan gigih yang bisa di singkat 3G. Cewek yang melihat dia pasti langsung terpesona padahal penampilannya biasa saja, apalagi jika ia berpenampilan lebih manarik. Pasti makin banyak cewek yang lengket.
Banyak cewek-cewek yang berbisik, dan pastinya membicarakan kekaguman mereka terhadap Debo. Debo sedang berjalan di koridor sekolah, Tiba-tiba 2 teman dekat Debo datang menghampiri.
“ De, kenapa sih setiap kamu datang cewek-cewek pada bisik-bisik, risih de aku lihatnya” kata Obiet.
“iya de, tapi tunggu deh, kalau aku lihat nggak ada yang aneh tuh dari kamu Cuma kurang cakep aja masih cakep aku” kata Cakka (sukses toyoran dari Obiet mendarat di kepala cakka).
Debo hanya senyum-senyum aja melihat kedua sahabatnya, sahabat dekatnya. Walaupun ekonomi Debo dibawah mereka tapi mereka tetap mau berteman dengan Debo, bukan mau memanfaatkan Debo tapi Debo anaknya nggak sombong dan mau membantu siapa saja yang merasa butuh bantuan. Itu juga yang membuat banyak cewek kagum terhadap Debo. Tapi sampai saat ini belum ada cewek yang bisa melelehkan hati Debo.
“Udah jangan berantem, kalian berdua teman Debo yang paling cakep yah” Kata Debo dengan senyum khasnya.
“tapi tetap cakep aku kan de” pinta cakka.
“kamu mau ini cak?” kata Obiet memberikan tangannya.
“nggak nggak ampun biet” kata cakka dengan wajah memelas.
“Udah kekelas yuk, nggak enak dilihatin banyak orang” kata Debo.
(Obiet dan cakka menganggu setuju)
Mereka bertiga berjalan melalui kelas, banyak cewek-cewek yang berbisik-bisik. Tapi Debo nggak mau ambil pusing, Debo tersenyum kepada cewek-cewek tersebut dan sukses semua cewek seperti terhipnotis.
“tuh kan de” kata obiet.
“apa’an biet?” Tanya cakka.
“ya cewek-cewek itu dong cak, susah yah ngomong sama kamu” kata obiet
“yah, nggak pake sewot juga kali” kata cakka
“udah-udah, kok pada ribut sih. Kalau gitu aku pindah sekolah aja deh” kalau debo lihat kedua teman debo bertantem terus " kata debo mulai kesal dengan sikap kedua temannya.
“ yah de jangan dong pleaseeeeeeeee” pinta cakka sambil bersujud.
“eh eh, apa’an sih loe cak berdiri ah, malu tau dilihat orang” kata debo
“aku nggak akan berdiri sebelum kamu janji nggak akan pindah sekolah” pinta cakka
“cak, loe berlebihan deh. Loe kayak mau nembak debo aja, loe lihat tuh cewek-cewek itu pada bulat semua matanya. Loe disangka homo, idihhhhh” kata obiet
“ iya cak, malu nih debo.” Kata debo
“tapi janji nggak bakal pindah sekolah?” Tanya cakka
“iya janji” kata debo.
Akhirnya cakka pun bangkit, mereka bertiga jalan menuju kelas dengan menunduk kepala. Siapa sih yg nggak malu :P
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
aneh kan ceritanya,,, hehehehee
gimana-gimana??
baru 3 tokoh sih yg muncul,,
penulis pelid yah???? *emang*
ayo COMMENT,,
yg nggak comment, nggak penulis tag lagi part berikutnya..
*kejam*
hhohohohohohohoh